Kata
Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, hidayahnya, Taufik dan Hinayahnya
sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan Makalah ini dalam bentuk maupun
isinya yang sangat sederhana. Semoga Makalah ini dapat dipergunakan sebagai
salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi
pendidikan dalam profesi keguruan.
Harapan saya semoga Makalah ini
membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya
dapat memperbaiki bentuk maupun isi Makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih
baik. Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan Makalah
ini.
Di susun oleh
Tehnik 1.A
Daftar isi
Halaman
judul ……………………………………. 1
Kata
pengantar ………….………………………… 2
Daftar isi
…………………………….……………. 3
Bab I
Pendahuluan
Ø Latarbelakang ……………….………… 4
Ø Rumusan masalah ……………..……….. 6
Ø Tujuan ……………………..…………… 6
Bab II Pembahasan
Ø Prinsip Kerja
Mesin Bubut
……. .. 7
Ø Dimensi dan
jenis-jenis Mesin Bubut ……. 10
Ø Bagian – bagian
Mesin Bubut
……….. 13
Ø Menjelaskan
proses pembuatan Engsel
Bab III Penutup
Ø Kesimpulan ……………………………. 18
Ø Saran …………………………………. . 1
Bab I
Pendahuluan
Ø
Latar belakang
Mesin Bubut adalah suatu Mesin
perkakas yang digunakan untuk memotong benda yang diputar. Bubut sendiri merupakan
suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara
memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi
sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja
disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak
umpan.
Dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan
translasi pahat maka akan diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran kisar
yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menukar roda gigi translasi
yang menghubungkan poros spindel dengan poros ulir.
Roda gigi penukar disediakan secara khusus untuk memenuhi keperluan
pembuatan ulir. Jumlah gigi pada masing-masing roda gigi penukar bervariasi
besarnya mulai dari jumlah 15 sampai dengan jumlah gigi maksimum 127. Roda gigi
penukar dengan jumlah 127 mempunyai kekhususan karena digunakan untuk konversi
dari ulir metrik ke ulir inci.
Ø Rumusan Masalah
1.
Bagaimana cara mengoperasikan Mesin Bubut ?
2.
Menyebutkan jenis – jenis Mesin Bubut ?
3.
Apakah bagian – bagian dari Mesin Bubut ?
4.
Bagaimana cara membuat Engsel dengan menggunakan Mesin
Bubut ?
Ø Tujuan
1.
Menjelaskan cara pengoperasian Mesin Bubut .
2.
Mengetahui jenis – jenis Mesin Bubut .
3.
Menjelaskan bagian – bagian dari Mesin Bubut .
4.
Menjelaskan proses pembuatan Engsel .
5.
Bab II
Pembahasan
Ø Prinsip kerja mesin bubut
Poros spindel
akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa sehingga memutar roda gigi
pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran akan disampaikan ke
roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah
menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada benda
kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir.
Ø
Dimensi dan Jenis-Jenis Mesin
Bubut
Dimensi
atau ukuran mesin bubut biasanya dinyatakan dalam diameter benda kerja yang
dapat dikerjakan pada mesin tersebut. misalnya sebuah mesin bubut ukuran 400 mm
mempunyai arti mesin bisa mengerjakan benda kerja sampai diameter 400 mm.
Ukuran kedua yang diperlukan dari sebuah mesin bubut adalah panjang benda kerja.
Beberapa pabrik menyatakan dalam panjang maksimum benda kerja diantara kedua
pusat mesin bubut, sedangkan sebagian pabrik lain menyatakan dalam panjang
bangku. Ada beberapa variasi dalam jenis mesin bubut dan variasi dalam
desainnya tersebut tergantung cara pengoparasiannya dan jenis produksi atau
jenis benda kerja.
Dilihat cara pengoperasian mesin bubut dibagi menjadi dua jenis yaitu mesin bubut manual dan mesin bubut otomatis. Mesin bubut manual adalah mesin bubut yang proses pengoperasiannya secara manual dilakukan oleh manusia secara langsung, sedangkan mesin bubut atomatis adalah mesin bubut yang perkakasnya secara otomatis memotong benda kerja dan mundur setelah proses diselesaikan, dimana semua pegerakan sudah diatur atau diprogram secara otomatis dengan mengunakan komputer. Mesin bubut yang otomatis sepenuhnya dilengkapi dengan tool magazine sehingga sejumlah alat potong dapat diletakan dimesin secara berurutan dengan hanya sedikit pengawasan dari operator. Mesin bubut otomatis ini lebih dikenal dengan sebutan CNC (Computer Numerical Control) Lathe Machine ( mesin bubut dengan sistem komputer kontrol numerik)
Dilihat cara pengoperasian mesin bubut dibagi menjadi dua jenis yaitu mesin bubut manual dan mesin bubut otomatis. Mesin bubut manual adalah mesin bubut yang proses pengoperasiannya secara manual dilakukan oleh manusia secara langsung, sedangkan mesin bubut atomatis adalah mesin bubut yang perkakasnya secara otomatis memotong benda kerja dan mundur setelah proses diselesaikan, dimana semua pegerakan sudah diatur atau diprogram secara otomatis dengan mengunakan komputer. Mesin bubut yang otomatis sepenuhnya dilengkapi dengan tool magazine sehingga sejumlah alat potong dapat diletakan dimesin secara berurutan dengan hanya sedikit pengawasan dari operator. Mesin bubut otomatis ini lebih dikenal dengan sebutan CNC (Computer Numerical Control) Lathe Machine ( mesin bubut dengan sistem komputer kontrol numerik)
Ø Bagian – bagian Mesin Bubut
Pada mesin bubut ada beberapa
bagian dan fungsinya yang harus diketahui yaitu:
1. Tuas
pengatur kecepatan
transportir dan sumbu pembawa fungsinya untuk mengatur kecepatan putaran transportir dan sumbu pembawa.
transportir dan sumbu pembawa fungsinya untuk mengatur kecepatan putaran transportir dan sumbu pembawa.
2. Pelat
tabel fungsinnya sebagai pedoman untuk mengatur tuas kecepatan trasportir dan
kecepatan putaran pada mesin bubut.
3. Tuas
pengubah pembalik transportir dan sumbu pembawa fungsinya untuk mengatur arah
putaran poros mesin bubut.
4. Kepala
tetap idalam kepala tetap terdapat roda gigi atau transmisi untuk
mengatur kecepatan pada mesin bubut serta beberapa tuas yang diperlukan.
5. tuas
pengatur kecepatan sumbu utama fungsinya untuk mengatur kecepatan putaran sumbu
utama pada mesin bubut.
6. sumbu
utama fungsinya sebagai kedudukan CHUCK (PENJEPIT)
7. Bad
mesin pada mesin terdapat eretan serta kepala lepas dan lainnya.
8. Eretan
fungsinya untuk kedudukan dan pembawa pahat pada mesin bubut
9. .Penjepit
pahat fungsinya untuk kedudukan atau tempat penjepit pahat.
10. Eretan atas
fungsinya penggeser pahat bubut dan membuat bidang tirus.
11. Keran
pendingin fungsinya tempat menyalurkan colant
12. kepala
lepas fungsinya sebagai kedudukan chuck bor serta untuk pendukung ketika
pembubutan di antara 2 senter.
13. pengikat
kepala lepas fungsinya untuk mengunci agar kedudukan kepala lepas tidak
bergeser.
14. Tuas eretan
bawah fungsinya untuk menggeser eretan kesamping\memanjang.
15. Eretan
tuas,eretan tengah fungsinya menggeser eretan tengah secara melintang atau maju
dan mundur.
16. Tuas eretan
atas fungsinya menggeser posisi pahat menyamping atau kesamping.
17. Tombol
ON/OFF fungsinya untuk menghidup dan mematikan mesin.
18. Pedal rem
fungsinya untuk menghentikan putaran pada mesin bubut dgn cepat
19. Tuas
penghubung otomatis fungsinya untuk mengaktifkan pergeseran eretan secara
otomatis.
Ø Menjelaskan proses pembuatan Engsel
Sebelum
melakukan pembuatan Engsel terlebih dahulu kita harus mengetahui alat dan bahan
apa yang harus disediakan , berikut adalah alat dan bahan yang harus disediakan
, antara lain :
ü Alat – alat yang
harus disediakan , yaitu :
1.
Werpaak ( pakaian bengkel )
2.
Mesin Bubut
3.
Jangka Sorong
4.
Gergaji / alat pemotong
5.
Kaca Mata
6.
Helm
ü Bahan yang harus
disediakan , yaitu :
1.
Besi ( Benda Kerja )
2.
Gambar / Desain Engsel
KESELAMATAN
KERJA
1.Gunakanlah kecepatan putaran mesin yang sesuai
2.Segara laporkan suatu kecelakaan apa saja,bagaimanpun kecilnya
3.Pakailah pakaian kerja
4.Janganlah memakai jam tangan,cincin dll
5.Janganlah menyimpan alat-alat yang tajam dan sejenisnya di dalam saku pakaian
kerja
6.Jangan hidupkan mesin apabila kunci cekam masih berada pada cekam
7.Jangan menyandarkan tubuh pada mesin
8.Jangan hidupkan mesin untuk hal yang tak berguna
9.Bekerjalah dengan hati-hati dan jangan terburu-buru
LANGKAH KERJA
1. Potong benda kerja menjadi 2 bagian yang satu untuk poros bertingkat dan
yang satu lagi untuk poros
berlobang
2. Bubut rata kedua permukaan poros bertingkat dan poros berlobang
3. Bubut diameter poros bertingkat dan poros berlobang sesuai JOBSHEET
Setelah selesai ukur diameter dengan
menggunakan jangka sorong
4. Bubut poros bertingkat sesuai dengan JOBSHEET
5. Setelah selesai,kedua ujung poros bertingkat di CHAMFER sesuai dengan
JOBSHEET
6. Membuat center pada poros berlobang
7. Membuat lobang pada poros berlobang menggunakan mesin bubut dengan cara
didahului dengan mata bor 9 mm kemudian bor 15 mm
8. Bubut rata permukaan poros berlobang akibat bekas pengeboran
9. Salah satu ujung poros berlobang di CHAMFER sebagai finising proses kerja
10. Simpan peralatan yang dipakai pada box / tempat peralatan
Kemudian
lakukan pembersihan pada bagian-bagian mesin
11. Melumasi bagian-bagian mesin bubut seperti,alas mesin,eretan dll.
Bab III
Penutup
·
Kesimpulan
§ dengan
memperhatikan kesalamatan kerja dan tata kerja
pada mesin bubut membuat kita mudah untuk mengoperasikanya
§ Berdasarkan praktek yang telah saya
lakukan bahwa saya sudah mulai terampil dalam membuat engsel bubut meskipun
masih ada ukuran yang melenceng namun hal ini adalah suatu pengalaman yang
berharga dan saya harus mengabadikannya untuk bisa menghadapi masalah yang
seperti ini di masa yang akan datang.
·
Saran
§
Pada saat melakukan pembubutan jangan mengganggu rekan /
teman karna dapat berakibat fatal pada kesalamatan kerja
§
Untuk alat penerangan ( lampu ) di lab bengkel khususnya di bagian mesin bubut
agar ditambah lampunya supaya kita bisa
lebih teliti dalam mengukur .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar